Mungkin Anda mengenal UMKM sebagai Usaha Mikro Menengah. Akan tetapi apa maksud dari istilah tersebut, bagaimana pengelompokannya, serta apa peran pentingnya bagi perekonomian Indonesia?
Apa itu UMKM?
UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM merupakan jenis usaha yang dikelola oleh individu atau keluarga dengan skala operasional yang relatif kecil dan menengah.
UMKM memiliki jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak dan modal yang terbatas. Usaha ini biasanya bergerak dalam bidang jasa atau produksi barang yang tidak memerlukan teknologi yang sangat canggih. Tak jarang sektor usaha ini juga sering dikenal sebagai usaha rumahan atau usaha kecil.
UMKM merupakan salah satu sumber utama pendapatan bagi masyarakat dan merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang.
Jenis-jenis UMKM
Secara umum, UMKM dibagi menjadi tiga jenis, yaitu usaha mikro, kecil, dan menengah. Berikut adalah perbedaan dan contoh bisnis dari masing-masing jenis UMKM.
- Usaha Mikro: Jenis UMKM yang paling kecil adalah usaha mikro. Banyak juga yang menganggap jenis ini sebagai usaha rumahan yang dijalankan oleh individu atau rumah tangga. Dalam usaha mikro, aset kekayaan tempat bangunan tidak termasuk dalam perhitungan bisnis. Dilihat dari pendapatannya, usaha mikro hanya memiliki omzet maksimum Rp 300 juta per tahun.
- Usaha Kecil: Naik ke jenis UMKM yang lebih besar dari mikro, yaitu usaha kecil. Jenis UMKM ini memiliki omzet antara Rp 300 juta – Rp 500 juta. Total transaksi yang dilakukan seharusnya mencapai Rp 2 miliar per tahun. Usaha Menengah:
- Usaha menengah merupakan jenis usaha terbesar dalam UMKM. Bisnis yang termasuk dalam usaha menengah pasti sudah memiliki omzet yang sangat tinggi, tapi belum bisa dikatakan perusahaan besar. Mereka mampu mendapatkan omzet tahunan sekitar Rp 500 juta sampai Rp 10 miliar.
Mengapa UMKM harus berkembang?
Untuk para pelaku UMKM, perlu Anda sadari bahwa potensi untuk berkembang sangatlah besar. Bahkan Anda harus berupaya untuk mengembangkan bisnis Anda sendiri ke arah yang lebih baik.
Selain berperan dalam mata pencaharian mayoritas masyarakat Indonesia, ternyata UMKM memiliki sumbangsih yang cukup penting kepada ekonomi negara. Setidaknya ada beberapa kontribusi UMKM yang perlu Anda ketahui, di antaranya:
Kontribusi terhadap PDB
Berdasarkan data yang kami himpun dari website Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, UMKM berkontribusi terhadap PDB juga mencapai 60,5%, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Penyerapan tenaga kerja
Kemudian, UMKM sangat berperan dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia, karena UMKM memiliki andil besar dalam daya serap tenaga kerja di dunia usaha.
Pada tahun 2020, UMKM menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar yaitu sekitar 97%. Semakin banyak jumlah UMKM yang ada, semakin banyak lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia. Oleh karena itu, UMKM memiliki peran penting dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Baca juga, Apa Itu Template Bisnis? Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
Penyerapan kredit
Berdasarkan data yang telah terhimpun pada tahun 2018 lalu, UMKM telah mampu menyerap kredit kurang lebih sebesar Rp1 Triliun! Luar biasa besar bukan. Bukan tidak mungkin jumlah ini kian meningkat di masa depan.
Tantangan yang dihadapi UMKM
Upaya bertumbuh, tentunya akan selalu bersamaan dengan berbagai tantangan yang melanda. Termasuk bagi Anda pelaku UMKM di Indonesia. Setidaknya ada berbagai masalah mendasar yang sudah seharusnya Anda benahi mulai dari sekarang.
Salah satunya adalah dari aspek keuangan. Berdasarkan data yang kami himpun dari beberapa sumber, setidaknya ada 5 kendala utama yang seringkali pelaku usaha UMKM hadapi, antara lain sebagai berikut:
Tidak ada mentor
Tidak sedikit pelaku UMKM yang menjalankan bisnis tanpa rencana dan strategi yang matang, dan hanya menghabiskan waktu untuk mencoba hal-hal yang ternyata tidak menguntungkan bisnis tersebut. Jika sudah seperti itu, pemilik bisnis hanya akan menghabiskan waktu, uang, dan tenaga.
Solusinya adalah dengan mencari mentor atau bergabung dengan komunitas bisnis di mana Anda dapat bertanya dan berdiskusi tentang cara yang tepat untuk mengembangkan bisnis Anda dengan orang-orang di bidang dan minat yang sama.
Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan momen tersebut sebagai kesempatan untuk melakukan networking. Jika Anda mengenal seseorang yang telah sukses dalam membangun bisnisnya, tidak ada salahnya untuk menjadikan orang tersebut sebagai mentor bisnis Anda.
Tidak ada perencanaan keuangan
Masalah keuangan yang umumnya dialami oleh bisnis UMKM adalah tidak memiliki rencana anggaran yang matang.
Meski bisnis UMKM beroperasi dalam skala kecil, rencana anggaran yang baik tetap diperlukan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan rencana anggaran adalah modal usaha yang dimiliki, biaya operasional, biaya promosi, biaya kewajiban, dan biaya-biaya lainnya yang tergantung dari jenis usaha yang dijalankan.
Anda akan lebih mudah mengelola bisnis UMKM jika memiliki rencana anggaran yang baik sehingga dapat mengetahui mana pengeluaran yang wajib dan mana pengeluaran yang dapat ditunda. Tanpa rencana anggaran yang jelas, akan sulit untuk mengelola bisnis UMKM Anda dengan baik.
Pengelolaan stok barang yang kurang baik
Selain itu pengelolaan stok barang yang kurang baik dan kurang tepat juga memicu permasalahan bagi bisnis UMKM Anda. Apabila Anda pikir mengelola stok barang tidak memerlukan prosedur yang jelas, maka Anda salah.
Masalah bisa terjadi akibat pengelolaan barang yang buruk, seperti barang yang rusak dan tidak dapat dijual. Hal ini akan sangat merugikan untuk bisnis Anda.
Oleh karena itu, Anda harus mulai belajar cara mengelola stok barang dengan baik untuk menghindari masalah seperti ini.
Metode pembukuan yang masih tradisional
Masih banyak sekali pelaku UMKM yang masih kesulitan dalam beradaptasi ke era digital, sehingga mereka masih memilih untuk menjalankan metode pembukuan tradisional.
Di era modern saat ini, sudah tidak tepat lagi untuk melakukan pembukuan secara manual dengan menulis di buku besar. Pasalnya pembukuan yang Anda lakukan secara manual akan menghabiskan waktu yang cukup lama.
Belum lagi Anda akan menemukan kesulitan dalam melihat catatan dari tahun-tahun sebelumnya dan catatan tersebut juga rentan rusak atau hilang. Sebaiknya, Anda harus mulai menggunakan aplikasi komputer seperti Excel atau Google Sheet untuk melakukan pembukuan, atau aplikasi yang terdedikasi.
Tidak memiliki laporan keuangan yang lengkap
Seringkali para pelaku bisnis UMKM tidak memiliki laporan keuangan yang komprehensif dan sesuai standar.
Tahukah Anda mengapa laporan keuangan penting bagi sebuah bisnis?
Karena melalui laporan keuangan Anda bisa melihat berapa banyak modal yang telah Anda keluarkan, berapa banyak keuntungan yang Anda dapatkan, dan juga informasi lain yang berguna untuk mengatur strategi bisnis di waktu yang akan datang.
Laporan keuangan yang baik juga bisa memudahkan Anda nantinya dalam pengajuan pinjaman, atau permintaan sponsor, atau ke lembaga-lembaga finansial.
Apabila Anda tidak memiliki kemampuan untuk membuat laporan keuangan yang baik, maka tidak ada salahnya Anda menyewa jasa profesional. Anggaplah ini sebagai sebuah bentuk investasi agar bisnis Anda terhindar dari masalah-masalah keuangan, yang berpotensi merugikan.
Apa yang bisa Bangundata tawarkan?
Ada kabar baik bagi Anda pelaku UMKM. Untuk Anda yang enggan kerepotan, dan hanya ingin berfokus menjalankan dan mengembangkan bisnis Anda, kini Anda akan semakin dimudahkan, karena kami dari Bangundata siap membantu Anda, khususnya jika Anda memiliki masalah di bidang keuangan.
Kami menyediakan jasa kepengelolaan bisnis, kelas pelatihan keuangan, dan juga template-template bisnis dan keuangan yang dapat berpotensi memudahkan Anda dalam menuntaskan masalah-masalah bisnis dan keuangan dengan harga yang terjangkau.