Bisnis franchise, atau yang dikenal sebagai waralaba, telah menjadi salah satu model usaha yang populer di Indonesia.
Dengan menawarkan peluang bagi individu untuk menjalankan bisnis dengan dukungan merek dan sistem yang telah teruji, franchise menjadi pilihan menarik bagi banyak calon pengusaha.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perubahan gaya hidup masyarakat, bisnis franchise terus berkembang dan menghadirkan berbagai peluang yang menjanjikan.
Apa Itu Bisnis Franchise?
Franchise adalah bentuk kerja sama usaha antara pemilik merek, produk, atau sistem operasional dengan pihak yang mendapatkan izin untuk menggunakan merek, produk, serta sistem operasional tersebut dalam menjalankan sebuah usaha.
Dalam skema ini, pemilik merek disebut sebagai franchisor, sementara pihak yang membeli hak tersebut disebut franchisee. Franchisee membayar sejumlah biaya kepada franchisor untuk mendapatkan hak tersebut, yang biasanya mencakup franchise fee dan royalty fee.
Menurut Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), bisnis waralaba di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Model bisnis ini memungkinkan seseorang untuk memiliki usaha dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan memulai bisnis sendiri dari nol.
Hal ini dikarenakan franchisee telah mendapatkan sistem operasional yang telah terbukti berhasil serta bimbingan dari franchisor.
Cara Kerja Bisnis Franchise
1. Franchisor Menyusun Sistem Bisnis
- Franchisor merancang sistem bisnis yang telah terbukti sukses. Sistem ini meliputi:
- Produk/jasa yang sudah teruji
- Merek dagang
- SOP (Standard Operating Procedures)
- Sistem pelatihan
- Dukungan pemasaran
Item di atas merupakan hasil studi Lafontaine, F., & Shaw, K. L. (2005). “Targeting managerial control: Evidence from franchising.” RAND Journal of Economics.
2. Franchisee Membeli Hak Franchise
Franchisee membayar biaya awal (franchise fee) untuk mendapatkan hak menjalankan bisnis tersebut. Biaya ini mencakup:
- Hak penggunaan merek
- Pelatihan awal
- Setup awal (booth, desain toko, dll)
Biasanya biaya ini bersifat sekali bayar.
3. Penandatanganan Perjanjian Franchise
Kedua belah pihak menandatangani kontrak yang mencakup:
- Jangka waktu kerja sama
- Wilayah eksklusif (jika ada)
- Kewajiban royalti
- Hak dan tanggung jawab masing-masing pihak
Referensi: Mendelsohn, M. (2004). “The Guide to Franchising.” Cengage Learning EMEA.
4. Pelatihan dan Persiapan Operasional
Franchisor menyediakan pelatihan kepada franchisee dan timnya:
- Pelatihan produk dan layanan
- Sistem manajemen
- Sistem kasir dan pelaporan
- Strategi promosi lokal
5. Operasional Bisnis Dimulai
Franchisee mulai mengoperasikan outlet sesuai standar franchisor. Franchisor akan:
- Melakukan evaluasi berkala
- Memberikan dukungan pemasaran
- Memastikan konsistensi kualitas
Peluang Bisnis Franchise di Indonesia
Di Indonesia, bisnis franchise menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun 2021, omzet bisnis waralaba di Indonesia mencapai Rp31,1 triliun, dengan pertumbuhan sekitar 5% dibanding tahun sebelumnya. Industri ini juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 682.292 orang. Sektor yang mendominasi adalah makanan dan minuman, yang mencapai 44,09% dari total bisnis franchise.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Juni 2022, terdapat sebanyak 11.223 usaha kuliner yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun 2020. Sebanyak 8.042 usaha (71,65%) di antaranya berupa restoran atau rumah makan. Angka ini menunjukkan bahwa industri kuliner menjadi sektor paling menjanjikan dalam bisnis franchise.
Selain sektor makanan dan minuman, beberapa sektor lain yang berkembang pesat dalam industri franchise adalah ritel, jasa pendidikan, kesehatan, dan kecantikan. Banyaknya pilihan bisnis franchise di berbagai sektor memungkinkan calon pengusaha untuk memilih usaha yang sesuai dengan minat dan modal yang dimiliki.

Keuntungan Bisnis Franchise
1. Merek yang Sudah Dikenal
Dengan bergabung dalam bisnis franchise, franchisee mendapatkan keuntungan dari merek yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Ini mengurangi biaya pemasaran dan membantu menarik pelanggan lebih cepat dibandingkan dengan bisnis baru yang masih membangun brand dari nol.
Baca juga: UMKM Dan Peran Pentingnya Untuk Ekonomi Indonesia
2. Model Bisnis Teruji
Franchisor biasanya telah memiliki model bisnis yang terbukti berhasil. Hal ini memberikan jaminan lebih kepada franchisee bahwa mereka mengikuti sistem yang telah terbukti menguntungkan.
3. Dukungan dan Pelatihan dari Franchisor
Sebagai bagian dari kesepakatan franchise, franchisor memberikan pelatihan kepada franchisee terkait operasional bisnis, pemasaran, dan manajemen keuangan. Dukungan ini membantu franchisee untuk menjalankan bisnis dengan lebih efektif dan efisien.
4. Risiko Lebih Rendah
Dengan mengikuti sistem yang sudah ada, risiko kegagalan dalam bisnis franchise cenderung lebih rendah dibandingkan memulai bisnis sendiri. Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 80% bisnis franchise bertahan dalam lima tahun pertama, dibandingkan dengan bisnis independen yang hanya memiliki tingkat keberhasilan sekitar 30% dalam periode yang sama.
Tantangan dalam Bisnis Franchise
1. Biaya Awal yang Tinggi
Meskipun bisnis franchise menawarkan banyak keuntungan, beberapa franchise memerlukan investasi awal yang cukup besar. Biaya ini mencakup franchise fee, biaya peralatan, sewa tempat, serta modal operasional.
2. Ketergantungan pada Franchisor
Franchisee harus mengikuti aturan dan pedoman yang ditetapkan oleh franchisor. Ini termasuk harga produk, strategi pemasaran, serta operasional bisnis. Bagi sebagian orang, kurangnya fleksibilitas ini bisa menjadi kendala.
3. Persaingan Antar Franchisee
Dalam beberapa kasus, franchisee mungkin menghadapi persaingan dengan franchisee lain dari merek yang sama di area yang berdekatan. Oleh karena itu, pemilihan lokasi sangat penting dalam menentukan keberhasilan bisnis franchise.
4. Pembagian Keuntungan
Franchisee biasanya harus membayar royalty fee secara berkala kepada franchisor. Royalty ini dapat berupa persentase dari omzet atau jumlah tetap yang dibayarkan setiap bulan. Hal ini bisa mempengaruhi margin keuntungan yang diperoleh franchisee.
Rekomendasi Bisnis Franchise Terbaik
Berikut ini beberapa rekomendasi bisnis franchise yang dapat dipertimbangkan, lengkap dengan deskripsi dan data terkait potensinya.
1. Mixue
Mixue telah menjadi salah satu merek es krim dan teh yang paling populer di Indonesia. Dengan investasi awal sekitar Rp380 juta, termasuk deposit Rp40 juta dan biaya manajemen tahunan Rp24 juta, franchise ini menawarkan potensi keuntungan yang signifikan.
Popularitas Mixue yang terus meningkat menjadikannya pilihan menarik bagi calon pengusaha di sektor kuliner.
Kelebihan:
- opularitas Tinggi: Brand yang sudah dikenal luas, memudahkan pemasaran.
- Produk Variatif: Menawarkan berbagai varian es krim dan minuman teh.
Kekurangan:
- Investasi Awal Besar: Perlu modal sekitar Rp380 juta, termasuk deposit dan biaya manajemen tahunan.
- Persaingan Ketat: Banyaknya gerai serupa meningkatkan kompetisi.
Kontak Resmi: https://mixue.co.id
2. Laundry Klinklin
Bisnis laundry tetap menjadi kebutuhan utama di berbagai kota besar. Laundry Klinklin menawarkan paket investasi mulai dari Rp61 juta, mencakup pelatihan, dukungan operasional, dan bahan baku. Dengan sistem operasional yang efisien dan jaringan pemasaran yang luas, franchise ini berpotensi memberikan keuntungan stabil bagi mitranya.
Kelebihan:
- Kemudahan Layanan: Pelanggan dapat memesan layanan melalui aplikasi.
- Jangkauan Luas: Layanan mencakup berbagai jenis laundry, termasuk sepatu dan stroller bayi.
Kekurangan:
- Ketergantungan Teknologi: Memerlukan pemahaman teknologi untuk operasional.
- Persaingan Lokal: Bersaing dengan layanan laundry konvensional.
Kontak Resmi: https://www.laundryklin.com/
Untuk memperoleh informasi lainnya, berikut ini Rekomendasi Bisnis Franchise Terbaik 2025.
Tips Memilih Franchise yang Tepat
- Sesuaikan dengan Minat dan Modal
Pilih franchise yang sesuai dengan minat dan kemampuan finansial Anda untuk memastikan komitmen jangka panjang dalam bisnis tersebut. - Riset Merek dan Reputasi
Lakukan penelitian mendalam tentang reputasi franchisor dan kinerja franchisee lain sebelum membuat keputusan. - Pahami Kontrak dengan Baik
Baca dan pahami setiap detail dalam kontrak franchise untuk menghindari masalah di kemudian hari. - Analisis Potensi Pasar
Evaluasi potensi pasar di area yang Anda pilih untuk memastikan ada permintaan yang cukup untuk produk atau layanan yang ditawarkan.
Baca juga: 10 Rekomendasi Bisnis Franchise Terbaik 2025
Kesimpulan
Bisnis franchise menawarkan peluang menarik bagi mereka yang ingin memulai usaha dengan dukungan sistem dan merek yang telah teruji. Namun, penting untuk memahami baik keuntungan maupun tantangan yang ada, serta melakukan persiapan dan penelitian yang matang sebelum memutuskan untuk terjun ke dalamnya.
Dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya minat masyarakat terhadap bisnis waralaba, industri ini diprediksi akan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan.
Jika Anda tertarik untuk berinvestasi dalam bisnis franchise, pastikan Anda memilih merek yang tepat, melakukan riset yang mendalam, serta memahami seluruh aspek yang terlibat dalam model bisnis ini.
Dalam menjalankan bisnis franchise, pengelolaan keuangan yang baik sangat penting untuk memastikan bisnis tetap berjalan lancar.
Gunakan Layanan Pembukuan Keuangan dari Bangun Data untuk membantu Anda dalam mencatat dan mengelola keuangan bisnis secara lebih efektif. Dengan solusi pembukuan digital yang tepat, Anda dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan keuntungan bisnis franchise Anda.
